Cari 20 Cara Meningkatkan Pendapatan

[24] Cari 20 Cara Meningkatkan Pendapatan Bossman Mardigu Wowiek - Sadar Kaya

Seorang pemuda datang terburu-buru kepada Anda, dan Anda tidak kenal orang tersebut. Lalu dia bertanya, "Maaf Pak/Bu, apakah punya uang Rp. 100 juta saat ini yang bisa saya pakai atau pinjam?"

Maka, otak Anda akan berpikir sangat cepat dan mungkin 99.9% dari Anda akan mengatakan tidak. Faktor menolaknya banyak. Anda tidak mengenal dia. Anda tidak percaya dia. Radar defense mechanism Anda menyala. "Mau nipu, ini orang?" "Siapa lo?" dan lain sebagainya.

Orang tersebut melanjutkan kalimatnya, "Eehh, begini Pak/Bu. Saya butuh uang tunai buat setoran haji, tutup pukul 3 siang ini. Sekarang sudah pukul 11. Saya takut terlambat. Saya ada mobil lnnova tahun 2012, Ini BPKB-nya, ini STNKnya, ini KTP saya. Nama di BPKB dan STNK, itu nama saya Pak/Bu.

"Harga pasaran sekarang Rp.200-an juta. Itu mobilnya, boleh dicek, masih mulus. Saya perlu sekarang juga uang seratus juta. Kalau Bapak/Ibu punya uang Rp.100 juta, silakan ambil mobil ini beserta surat-suratnya, dan akan saya tanda tangan 3 kali di kwitansi kosong."

Kalimat tersebut mungkin akan membuat Anda berpikir lain. Kata-kata tidak kenal, tidak percaya, mendadak ada lawannya: dia ada BPKB, STNK, KTP yang mendukung bahwa dia bisa dipercaya.

Pertahanan Anda mulai terbuka dan mulai melihat cahaya di ujung terowongan. Bahkan, Anda melihat peluang selisih Rp.100 juta di mata Anda, saat itu juga. Dari "tidak percaya" bahkan melompat menjadi "harapan".

Dalam teknik komunikasi, ini termasuk teknik yang pertama, yaitu fascinate atau terpesona. Kalau Anda oportunis maka otak "criminal streak" Anda mulai jalan liar. "Ada peluang nih, Rp.100 juta!"

Percayakah Anda? Dalam sebuah studi yang dilakukan di jurusan psikologi NYU (New York University), 90% orang akan mengambil peluang itu.

Dan, 60% orang yang dihadapkan dalam posisi ini, walaupun dia tidak memegang atau memiliki uang 100 juta di tangan, mereka bisa mendapatkan uang tersebut dari mana saja sumbernya, tepat sebelum waktu habis. Mereka bisa dapatkan modal atau uang 100 juta yang akan dibelikan kendaraan setengah harga tersebut.

Ada sebuah cerita lain lagi. Seorang penjahat terkenal yang hampir selalu membunuh korbannya, meIarikan diri dari penjara. Lalu dia masuk ke rumah seseorang. Kalau boleh ambil contoh ekstrem, amit-amit ya, ternyata orang tersebut masuk ke rumah Anda.

Dia menodong orang yang Anda cintai, misalnya ibu Anda. Kemudian dia mengancam, kalau Anda tidak menyerahkan uang 1 milyar dalam waktu 24 jam, orang yang Anda cintai itu akan dibunuhnya.

Studi ini dilakukan oleh sahabat saya, Profesor Jhon Barg dari NYU-tapi dalam studinya, dia menggunakan angka 1 juta USD. Ternyata, 100% responden yang berada dalam posisi ini akan bergerak, dan 90%-nya menyatakan bisa mencari uang 1 milyar dalam waktu 24 jam. Dari kepala mereka saja mereka tahu ke mana mencarinya.

Jhon Barg menggunakan beberapa relawan ibu-ibu, yang sebelumnya diminta menunjukkan foto anak kesayangan mereka. Lalu, mereka dimasukkan dalam ruang simulasi dan diberi kacamata Google 3D.

Dalam simulasi tersebut, dibuatkan video bahwa dari kejauhan dalam jarak 20 meter, dia melihat anak kesayangannya itu berdiri di pinggir jalanan hendak menyebrang. Dari sisi lain, ada sebuah truk meIaju dengan kencang dan anak itu tidak melihat.

Data yang sangat mengejutkan adalah, kesemua ibu-ibu tersebut dapat berlari dengan kecepatan Iuar biasa menyambar dan menyelamatkan anak kesayangan tersebut. Kalau rekor dunia 100m lari sprinter mencapai 9,7 detik, kesemua ibu-ibu itu menempuh jarak 20 meter menempuhnya dalam waktu 2 detik! Artinya, sama dengan kecepatan world class sprinter. Tanpa latihan tahunan, instan, dan intuitif!

Walau itu semua hanya dalam video simulasi, tetapi gerakan lari 20 meter tersebut dilakukan dengan sebenarnya. Para ibu itu berlari kencang menghampiri objek yang berupa boneka beruang besar, yang dalam simulasi tersebut digambarkan sebagai anak mereka.

Apa yang sahabat dapat ambil hikmah dari cerita ketiganya? Apa moral of story yang Anda dapatkan sehubungan dengan pencapaian kemakmuran Anda. Sampai di sini, Anda boleh berhenti membaca tulisan ini dan merenung. Baik, saya tidak membahasnya terlebih dulu, tetapi saya ingin Anda meIakukan hal ini sekarang. Ambil kertas, dan tulislah kalimat ini di awalnya:

"Bagaimana caranya agar saya dalam satu tahun ke depan memiliki pendapatan 4 kali dari tahun lalu?"

Misalnya, gaji Anda 5 juta sebulan, Anda kalikan 13 kali, Ialu ditambah lain-lainnya. Misalnya Anda tahun lalu memperoleh uang sejumlah Rp.100 juta rupiah dalam 1 tahun. Lain pertanyaannya, bagaimana Anda dalam 1 tahun ke depan bisa mendapatkan uang sejumlah Rp.400 juta?

Sekarang saya ulangi lagi pertanyaannya, dan ditambah dengan, TULISKAN 10 cara agar saya mendapatkan pendapatan 4 kali lipat tahun Ialu atau Rp.400 juta rupiah dalam satu tahun ke depan.

Mulailah Anda menulis 10 cara tersebut dalam selembar kertas. Lakukan sekarang.

Kalau 10 hal tersebut sudah selesai, tambahkan lagi 10 cara lagi yang lain, jadi 20 cara agar Anda memiliki pendapatan 4 kali dari tahun Ialu. Selamat mengerjakan.

Saya yakin sekali, baru menulis 5 saja sudah terhenti. Ada juga yang berhenti di bilangan 11. Ada juga yang berhenti di bilangan 17. Anda tak perlu gundah kalau Anda tidak bisa mencapai angka 20.

Tapi sekali lagi, Anda harus mendapatkan 20 cara itu. Paksa diri Anda untuk mendapatkannya. Tulislah yang akan dan mampu Anda lakukan.

Jika Anda telah memiliki 20 cara untuk mendapatkan pendapatan 4 kali lipat, tulisan saya yang berikutnya akan menjadi pelajaran yang bermanfaat. Jika tidak, hanya wacana. Sayang sekali, lho. Sebaiknya dilaksanakan, Anda pasti diuntungkan.

Setelah Anda mendata 20 cara untuk membuat pendapatan naik 4 kali lipat, pertanyaan saya yang berikutnya adalah, sulitkah mencari 20 cara tersebut? Apakah Anda bahkan hanya bisa Iancar dalam menuliskannya hingga langkah-langkah awal, tetapi setelah itu menjadi lambat dan sangat lambat, bahkan tidak keluar apa pun caranya?

Tidak apa-apa. Karena, itulah hal yang sebenarnya dan seharusnya terjadi.

Logikanya begini. Dalam teknik interogasi, ada sebuah pertanyaan pengulangan yang terpola. Misalnya, ke mana Anda Minggu malam pukul 10? Ke mana Anda malam Senin? Ke mana Anda biasanya kalau keluar malam di atas pukul 9? Apakah Anda biasa keluar di Minggu malam?

Kalau seseorang itu merekayasa jawaban, jawabannya menjadi tidak konsisten alias mengarang bebas. Namun, kalau memang kejadiannya benar, ditanya dari berbagai sudut pun maka tetap bentuk jawabannya sama.

Kembali ke pertanyaan saya tadi yang meminta Anda mencari 20 cara untuk mencari kemakmuran 4 kali lipat di tahun depan. Ketika membuat jawaban di awal, itu adalah jawaban cepat sekenanya, sekeluarnya isi pikiran, dan itu tidak salah. Sekali lagi, itu memang yang seharusnya dan itu benar.

Begitu pertanyaan 7 ke atas, otak pikiran sadar mulai mandek kehabisan data. Lalu, Anda mulai menggali ke sisi dalam Anda, inward looking. Inilah sisi menarik karena perjalanan ke dalam diri sebenarnya menuju ketidakterhinggaan. Perjalanan pikiran menuju hati adalah perjalanan transendental.

Sekali lagi, ini bukan pembicaraan di permukaan dengan logika Anda. 'Memasuki ruang hati menjadi lain karena tentang jawabnya di luar logika. Coba saya buat sederhana. Hati manusia memiliki radar yang dikenal dengan medan "morphogenetic field". Ini adalah dawai hati. Senar hati. Dawai ini akan berdenting jika hati manusia di titik gelombang yang sama.

Dawai ini nyambung dengan kitab kehidupan yang mahapintar sebagai inti semesta. Dengan inward looking, Anda mencari dan berdialog ke dalam, berulang-ulang. Dijamin, Anda akan menemukan keajaiban.

Jawaban yang di luar logika dan superkreatif, keluar dari kepala Anda. Ada yang menyebutnya ilham, ada yang menyebutnya ide, ada yang menyebutnya wahyu, ada yang menyebutnya masterpiece. Monggo, itu hanya terminologi.

Namun, yang ingin saya angkat di sini adalah, melakukan "inward looking" terhadap 20 cara mencapai kemakmuran 4 kali lipat di tahun depan. Jika Anda dengan berat belum menemukan 20 cara, sekarang Iakukan, pikiran atas sadar Anda sebagai interogator, kepada pikiran bawah sadar Anda.

Apa cara lain lagi? Apa cara lain lagi? Selagi pikiran sadar meIakukan inward looking, terus tekan dia dengan pertanyaan itu dan terus ulangi. Cara menekan ini membantu pikiran bawah sadar Anda untuk "marah, "tertekan”; dan "memaksa data keluar dari kotak", sehingga pikiran bawah sadar tersebut pun "lapar" dan "ngamuk".

Bagi sahabat yang sudah mengerjakan 20 cara sebelum membaca tulisan ini, mohon melihat kembali pertanyaan dan baca jawaban Anda. Apakah sudah meIakukan perenungan inward looking atau hanya sekadar spontanitas? Kalau ternyata database Anda Iuas, 20 cara tersebut keluar secara alami dengan cepat.

Itu bagus, sangat bagus. Artinya, database pikiran Anda sangat Iuas. Namun, izinkan saya mengajukan satu pertanyaan lagi. Bisakah Anda menulis 10 cara tambahan lagi agar menjadi 30 cara mencapai kemakmuran 4 kali lipat tahun depan ini?

Mungkin ada di antara Anda yang masih bertanya-tanya, apa itu pikiran sadar dan bawah sadar. Begini kira-kira. Bayangkan Anda sekarang sedang duduk di mana pun-di kafe, di rumah, di kantor, atau di bus.

Lalu, di sebelah Anda tergeletak 2 buah handphone baru, masih ada bungkusnya. Anda tahu sekali handphone baru itu. Yang satu iphone 6s, yang satu Samsung Galaxy Note 5!

Lalu Anda bertanya-tanya dalam hati, 'Ini hape siapa ya? Rasanya tadi nggak ada orang kemari? Tadi waktu duduk, nggak lihat apa-apa? Apa tadi pas baca, ada yang Iewat? Ambil nggak ya?'

Percayakah Anda, ada puluhan bahkan ratusan pertanyaan keluar dari pikiran Anda, dan Iuar biasanya Anda merasa ada yang menjawab! 'Ambil, deh.' Atau, 'Laporin satpam, kali ya.’ Atau, 'Apa simpan dulu aja, ya?'

Apa pun itu, ada DIALOG, bukan? Seperti ada dua orang dalam satu badan, bahkan bisa jadi yang satu positif dan satu lagi negatif, berlawanan 180 derajat.

Dalam dunia psikologi, yang para sahabat semua mungkin sudah tahu, itulah pikiran sadar (conscious) dan bawah sadar (subconscious) yang sedang bicara. Dalam conscious ada ego dan value, sedangkan dalam subconscious, netral.

Jadi, untuk memancing pikiran terdalam atau superconscious keluar dari sarangnya, Anda harus dengan sukareIa membongkarnya dengan pengulangan.

Sekarang perhatikan 20 cara—ini minimum Iho, atau ada yang dapat 30 cara?—membuat penghasilan 4 kali lipat dalam tulisan Anda. Perhatikan, mana menurut Anda yang paling possible, paling mungkin Anda kerjakan.

Dan ingat, Anda harus memilih. Itu keluar dari dawai pusat semesta. Percayalah, inilah istikhoroh itu. Inilah perenungan terdalam itu. Sudah hadir di hadapan Anda.

Anda tinggal memilih mana yang paling nyaman Anda kerjakan sekarang, yang paling feasible dan workable Anda Iakukan sekarang. Percayalah, dan jalankan sekarang. Ingat, Anda sekarang adalah apa yang Anda kerjakan kemarin. Anda nanti adalah apa yang Anda kerjakan sekarang.

***

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter