Percaya Dulu, Baru Anda Akan Melihat

[26] Percaya Dulu, Baru Anda Akan Melihat Bossman Mardigu Wowiek - Sadar Kaya
Believe first, then you will see.

Kalimat ini membalik pemahaman banyak orang. Biasanya Anda melihat dulu baru percaya. Namun, dalam prosperity consciousness, Anda harus percaya dulu, pasti Anda akan melihatnya.

Sama seperti keimanan terhadap hari akhir. Anda tidak perlu melihat dulu surga neraka, baru Anda berbuat baik. Namun, berbuat baiklah dan percayai hal itu, pasti Anda akan ke surga. Surga adalah wujud kepercayaan manusia kepada keimanan di akhirat. Maka, dalam prosperity consciousness juga sama, percaya itu pun di depan letaknya. Percaya sukses Anda, percaya kemakmuran Anda sekarang.

Give and take. Give first then you will get.

Beri dahulu, Anda pasti dapat. Main hati, kasih hati. Main materi, beri materi. Ini sebuah fakta hukum alam. Kalau banyak dari sahabat yang jomblo maka untuk mengubah status Anda, beri dahulu kasih atau cinta kepada semesta.

Saya tidak perlu mengajarkan lagi. Anda pasti tahu bagaimana.

Salah satu sekretaris yang sudah ikut saya selama 10 tahun memiliki pengalaman yang bisa saya ceritakan tentang give first ini. Mba E, saya memanggilnya.

Setelah 5 tahun menikah, dia belum juga dikaruniai anak. Dan, karena tuntutan dan tekanan keluarga, akhirnya dia terpaksa mengakhiri pernikahannya selama 5 tahun karena dianggap tidak berhasil memberikan momongan.

Suatu hari dia bertanya kepada saya, bisakah dia memiliki anak? Jawaban saya kala itu cukup Iugas dan direct. "Iya bisa, asal Mba E mengubah gelombang otak Mba," kata saya. Dia bertanya heran, "Gelombang yang mana?"

Saya bilang, setelah hati memilih, pikiran bekerja, semesta di luar kita akan menerima getaran vibrasi-nya. Selama ini, vibrasi Mba E mungkin “tidak keibuan", citra dirinya bukan motherly. Saya berkata dengan Iugas dan itu adalah ciri saya bicara kepada orang yang saya anggap dekat.

Karena itu, semesta belum memberikan kepantasan untuk Mba E mendapat momongan. Atas nama fertilitas atau apa pun itu, hanya bentuk reaksi. Jadi, ubah vibrasinya dengan menjadi ibu, keibuan, motherly.

Orang dulu memberikan istilah "mancing" anak dengan mengasuh anak saudara, atau ambil anak angkat. Itu bukan hanya teori, itu benar. Hanya, orang dulu sering hanya manut saja, berprasangka baik.

Namun, manusia modern seperti Mba E memerlukan pemahaman di logikanya. Itulah cara membuat Mba E menjadi keibuan kalau Mba E memelihara anak. Atau, kalau mengadopsi anak dirasa terlalu berat, setidaknya dia bisa memiliki anak asuh yang benar-benar dipelihara layaknya Ibu menjaga anaknya. Tulus memberi. Ibu itu punya “pemberian" Iuar biasa kepada anaknya.

Percayakah Anda? Mba E memerlukan waktu 3 tahun untuk memelihara, mengasuh, dan mendidik anak kakaknya. Sampailah akhirnya dia menikah lagi dan dalam waktu 3 bulan setelah menikah, langsung hamil. Kini, dia memiliki putra yang ganteng.

Beri dulu, rawat dulu, pelihara dulu. Give first, then you will get.

***

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter