Lihat Kebutuhan Sekitar

Melrose Place dan kepekaan melihat kebutuhan

Masih berbicara dengan senior arsitek, Bapak Edi Utoyo, saya secara pribadi memerlukan konsultasi dengannya mengenai minat saya membangun properti di daerah Jakarta Timur. Saya uraikan visi kepadanya. Visinya itu tentang property town house yang ingin dibangun. Idenya berasal dari tayangan televisi sukses, Melrose Place. Melrose Place, yaitu semacam komplek rumah mini yang menyediakan sharing backyard dengan para penghuninya dan rumah-rumahnya dikategorikan cukup mahal atau mewah. Dengan santai, Pak Edi menyampaikan nasehatnya kepada saya. Dia mengatakan kepada saya agar dapat melihat kebutuhan sekitar lokasi yang akan dibangun town house.

Dengan maksud agar para konsumen berminat untuk membeli rumah di tempat yang akan dibangun town house. Dengan harga yang cukup tinggi, pastinya hanya kaum elit yang mampu untuk membeli. Lihat kebutuhan mereka. Dengan jadwal yang padat, mungkin refreshing menjadi hal yang jarang mereka temui. Ciptakan konsep rumah tinggal yang menyenangkan. Dengan fasilitas yang dapat memanjakan mereka, bisa jadi town house yang dibangun menjadi pilihan utama, misalnya dengan membangun fasilitas fitness center atau swimming pool. Pastinya para penghuni akan tertarik dengan konsep ini, yaitu rumah tinggal sekaligus fasilitas refreshing.

Dengan melihat peluang ini, dipastikan apa yang akan dibangun mendapat sambutan yang cukup positif dari konsumen. Layaknya ingin membuka suatu usaha, pastinya kita akan lebih memilih usaha yang memang menjadi kebutuhan banyak orang. Misalnya, rumah makan, salon, toko grosir, bengkel, atau usaha pakaian. Dan hal-hal yang disebutkan di atas, jelas terlihat barang-barang tersebut merupakan kebutuhan utama bagi sebagian besar konsumen. Jadi, jika kita ingin menangkap peluang usaha, perhatikan kebutuhan di sekitar tempat tinggal kita.

Kepandaian kita melihat kebutuhan sangatlah penting karena dari sinilah bisnis bermula. Untuk mempertajam dan memperbanyak wawasan sebagai referensi, ikutilah beberapa forum silaturahmi, seminar, atau berbagi cerita mengenai orang-orang yang sukses agar lebih memotivasi kita. Cari tahu bagaimana mereka bisa sampai pada puncak kesuksesan, apa saja yang mereka lakukan, atau bacalah buku-buku praktisi yang dapat memberikan wawasan tersebut. Bergabunglah dengan segala macam kegiatan tempat berkumpul banyak orang, seperti forum keagamaan, klub olahraga, koperasi, eksekutif klub, rotary club, lembaga sosial, atau yang paling ampuh lagi berpergian ke luar negeri yang perekonomiannya lebih maju dari Indonesia. Dengan begitu, kita akan sangat terbuka dan terinspirasi dari kegiatan bisnis negara tersebut. Tiru apa saja yang bisa kita jadikan sebagai sebuah peluang bisnis, kemudian modifikasi sesuai dengan perilaku pasar yang ingin kita bidik.

Banyak hal yang dapat diraih di sekitar kita jika betul-betul jeli melihatnya. Terciptanya peluang bisnis terjadi karena sebuah bisnis yang dijalankan. Tangkaplah sebuah peluang bisnis, pasti akan bergulir pada bisnis-bisnis baru lainnya. Singkatnya, peluang bisnis itu selalu ada dan tidak akan pernah habis. Dengan otonomi daerah di Indonesia yang terbagi atas 250 suku bangsa dan 400 bahasa banyak peluang usaha yang dapat dibangun. Misalnya, membuat souvenir shop dan produk ciri khas kultur budaya. Buatlah persiapan dan survei terlebih dahulu tentang produk apa saja yang sangat diminati oleh konsumen.

Contoh lain, misalnya jika kita adalah seorang sarjana atau mahasiswa Fakultas Matematika dan llmu Pengetahuan Alam (MIPA), ilmu yang kita miliki bisa segera dimanfaatkan sebagai peluang bisnis. Ajarkan ilmu yang kita miliki kepada para siswa SD, SMP, dan SMA. Kita akan melihat banyak peluang lain setelah itu. Jika kita mengerti akunting, jadilah penyedia jasa akunting untuk para pengusaha menengah ke bawah terlebih dahulu. Misalnya, pemilik warung tegal atau toko kelontong di sekitar tempat tinggal kita. Tawarkan kepada mereka audit dilakukan setiap 3 bulanan dan memperoleh bayaran Rp300.000 per audit. Dari sini pasti kita akan banyak memperoleh kenalan dan peluang bisnis baru.

Tangkap setiap peluang. Tidak ada usaha yang sia-sia, peluang bisnis lain pasti mengikuti. Bisnis itu akan terus berkembang mengikuti keinginan kita yang tidak berhenti berusaha dan belajar.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter