Wujudkan Mimpi Pelanggan

Modifikasi untuk mewujudkan mimpi

Saya ingin mengisahkan tentang bengkel yang dikelola bersama Mas Didiet. Awal mula kerjasama dimulai pada tahun 1992. Saat itu Mas Didiet sedang mengalami kerugian besar pada bisnis bengkelnya. Ditambah dengan utang-utang yang dimilikinya membuat Mas Didiet sangat kebingungan. Akhirnya, saya mengajak Mas Didiet untuk membuka kembali bengkel. Saya akan memberikan seluruh modalnya kepada Mas Didiet. Karena minimnya pengetahuan tentang dunia otomotif saya menyerahkan seluruh kegiatan bengkel kepada Mas Didiet. Saya hanya menerima bagi hasil pertiga bulan dari Mas Didiet dan dia pun setuju. Dia sangat antusias menerima tawaran ini.

Saya mau menjalankan bisnis ini karena sangat memercayai Mas Didiet. Selain itu, dia pun sudah paham dengan dunia perbengkelan dan seputar otomotif Akhirnya, bengkel kami menjadi salah satu bengkel modifikasi mobil-mobil mewah. Kami berusaha semaksimal mungkin mengatur strategi jitu agar tidak rugi. Seperti membeli spare part mobil yang berkualitas dengan harga murah. Dengan bangga kami menjadi trend setter modifikasi mobil di Indonesia yang mengawali modifikasi-modifikasi. Intinya mobil bisa lebih murah dan bermutu baik karena standar barang banyak diimpikan pelanggan saat akan memodifikasi mobilnya.

Menjual produk ataupun jasa yang paling efektif adalah menjual sesuatu yang memang menjadi keinginan pelanggan. Dalam survei dan wawancara sebelum kita mulai menjual produk, tanyakan apa yang menjadi keinginan konsumen yang paling besar. Dengan membiarkan mereka bercerita mengenai impian-impian tersebut, kita telah membangun sebuah jembatan antara produk yang kita produksi dengan impian yang diharapkan oleh konsumen. Misalnya, jika kita seorang penjahit, tanyakan apa warna favorit konsumen dan baju tersebut akan dikenakan untuk acara apa saja. Dari jawaban mereka, bayangkan sebuah alternatif yang sesuai dengan impiannya. Pelanggan biasanya dengan segera akan mengiyakan saran tersebut jika yang kita katakan itu termasuk keinginan mereka. Kenalilah keinginan tersebut dari setiap pelanggan secara individu atau kolektif.

Trend adalah keinginan bersama, kepandaian kita membaca trend pasar itu juga dapat diartikan kita pandai merealisasikan impian banyak orang. MisaInya,gaya rambut atau warna tertentu. Seperti beberapa saat yang lalu warna ungu mendominasi banyak bentuk, mulai dari mobil, hingga pernak-pernik pakaian remaja. Ada satu lagi level "kemakrifatan" seorang entrepreneur, yaitu mampu menentukan dan membuat orang bermimpi sehingga sangat menginginkan produk kita. Yang demikian ini disebut trendsetter (pembuat trend). Perancang adibusana, seperti Ramli, Kanaya Tabitha, Obin tukang kain, Chama (kupu-kupu) batik Thai Silk adalah trendsetter pada busana dan kain, Primagama adalah trendsetter kursus pendidikan penunjang pelajaran sekolah.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter