Memberikan Nilai Tambah

Untung sedikit yang penting laris

Semenjak tahun 1995, kami mendirikan sebuah lembaga sosial untuk yatim piatu dan anak-anak terlantar di daerah Jati Bening, Bekasi. Awalnya, tempat tersebut adalah sebuah toko serba ada yang kami kelola sejak tahun 1992. Secara perhitungan keuangan kami, toko tersebut masih profit. Namun, saya memprediksi beberapa tahun ke depan jumlah pemain toko serba ada dan swalayan di daerah tersebut semakin banyak. Bukan karena takut menghadapi persaingan nantinya, pada tahun 1995 kami memindahkan corporate action dari pasar swalayan menjadi sebuah yayasan yang terkesan idealis untuk menyantuni anak terlantar. Saya melihat jika sebuah yayasan yang nonprofit (tidak berorientasi keuntungan) dikelola dengan profesional akan menguntungkan? Perlu diingat keuntungan itu tidak selalu berbentuk uang, tetapi ada juga yang tidak kalah penting, yaitu network atau koneksi. Dan, saya percaya di daerah tersebut untuk waktu yang lama, kami tidak akan mempunyai kompetitor sebagai penyantun anak terlantar.

Bagaimana bentuk kekayaan bukan dalam bentuk uang akan saya urai dalam tulisan berikutnya. Yang mau diterangkan dalam tulisan ini adalah nilai tambah pada bisnis atau istilah asingnya value added. Yayasan itu akan dikelola dan dipimpin oleh seorang sahabat saya yang bernama Muhammad Aly. Dengan menggunakan pendekatan kesetaraan mitra, kami juga membuat sebuah warung soto. Suatu hari Pak Aly baru datang setelah mudik pulang ke kampung halamannya di Lamongan. Dia mendatangi kantor saya dengan ceria. Pak Aly bercerita tentang soto lamongan masakan sepupunya yang menurutnya enak sekali. Kemudian, Pak Aly menawarkan sepupunya untuk membuka cabang di Jakarta.

Dengan keyakinan besar, Pak Aly bilang soto lamongan ini akan laku di Jakarta. Setelah membuat perencanaan, akhirnya saya setuju dengan ide Pak Aly. Dibantu oleh rekan-rekan yang lain, akhirnya warung soto itu berdiri di lokasi yang sama dengan yayasan. Prediksi Pak Aly terbukti, dalam tempo waktu 2 jam pada pembukaan hari pertama, soto telah habis terjual tidak bersisa. Saya sangat kaget dan tidak menyangka. Memang saya akui kelezatan soto lamongan itu. Bukan hanya rasanya yang lezat, harga jualnya juga sangat murah. Dan, tentu saja itu yang membuat orang-orang ketagihan. Bayangkan saja pada zaman seperti ini, Pak Aly menjual sotonya Rp3.000 per porsi. Saya sempat kaget dan bertanya apa itu hanya harga promosi? Pak Aly menegaskan bahwa harga tersebut akan berlaku selamanya. Baginya tidak apa untung sedikit, yang penting dagangan laris.

Dan yang lebih penting, kami bisa memberdayakan anak-anak yayasan ini untuk bekerja. Hal ini juga bisa menjadi nilai tambah bagi mereka dan yayasan. Secara tidak langsung, pelanggan yang makan di sana akan melihat lebih dekat yayasan ini. Percaya atau tidak, berkat rumah makan soto ini, jumlah infaq dan sedekah yayasan naik menjadi 2 hingga 3 kali lipat. Donatur puas dan bangga melihat anak-anak juga dilibatkan dalam usaha yayasan. Selain itu, beberapa orang tua asuh secara pribadi ikut memonitor langsung perkembangan anak asuhnya. Itu nilai tambah 'value added' bagi kita dan lingkungan.

Banyak pebisnis yang mengawali usahanya dengan menjual barang orang lain atau lebih dikenal sebagai pedagang. Bagi Anda yang tinggal di Medan, harga mobil bekas di Medan bisa lebih mahal 2 juta dibandingkan di Jakarta. lnilah peluang bisnis yang bisa kita manfaatkan.

Jika ada teman atau kerabat yang berminat membeli mobil tertentu, beranikan diri untuk membeli mobil tersebut di Jakarta. Manfaatkan peluang lainnya, yaitu memanfaatkan ruang belakang mobil yang kosong. Selagi mengantarkan mobil dari Jakarta menuju Medan, tanyakan apakah ada rekan Anda yang ingin menitipkan barang-barang dari Jakarta. Tentu saja ongkos yang diminta bisa lebih murah daripada menggunakan jasa pengiriman lainnya. Kepandaian seorang pebisnis seperti inilah yang harus kita asah terus-menerus. Setiap bisnis akan memberi peluang bisnis yang lainnya. ltulah sebuah nilai tambah. Banyak peluang bisnis yang muncul jika kita cukup jeli melihatnya.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter