Bangunlah Komunitas

McDonald dan komunitas baru

Untuk mengubah seorang yang biasa dikendalikan menjadi seorang yang mengendalikan memerlukan sebuah sistem yang lengkap. Produk datang dari sebuah budaya yang solid, misalnya produk burger McDonald. Dan segi rasa, bukanlah burger ternikmat, harganya pun tidak murah, tetapi mengapa mereka mudah untuk menjualnya? Burger McDonald tersebut dari sebuah kultur yang solid dan service yang baik. Bagaimana menciptakan kultur yang baik? Kultur atau budaya terlahir karena sebuah komunitas. Komunitas manajemen McDonald sangat terlatih, terprogram, dan terarah. Komunitas penggemar makanannya pun terjaga dengan baik, seperti perayaan ulang tahun anak di McDonald, makan pagi di McDonald, atau tempat tongkrongan weekend di McDonald.

Bagaimanakah membuat komunitas yang baik sehingga tercipta sebuah budaya atau peradaban yang baik? Miliki sistematika pelatihan, pembelajaran, dan keterbukaan dari setiap proses produksi, pemasaran, dan manajemen yang baik. Buatlah sistem dan misi yang baik terlebih dahulu. Misi sebaiknya sederhana, mudah dicapai, dan memenuhi keinginan universal setiap orang, yaitu merasa aman, terpercaya, dan tempat mengekspresikan diri. Kita memandang McDonald sudah mampu sampai pada tahap ini. Mereka memiliki misi sebagai restoran keluarga (family value restoran), memiliki sistem yang well established, komunitas yang terbangun dan terjaga, produk yang berstandar, dan excellent.

Terasakah oleh kita bahwa setiap hari tanpa sadar kita adalah korban iklan. Diprovokasi setiap harinya dengan doktrin-doktrin kebenaran produk, seperti pasta gigi, sabun mandi, shampo, bahkan perlengkapan-perlengkapan lainnya. Barang-barang tersebut kita beli karena merasa kenal dengan produk tersebut dan yang mengagumkan semua produk tersebut memang merupakan produk yang sangat laris sepanjang sejarah. Sungguh saya sangat kagum dengan tim kreatif dari perusahaan advertising. Mereka adalah driver-driver tangguh yang bisa membawa pemirsa (penumpang) ke arah mana pun yang ingin mereka tuju, terutama untuk membeli produk-produknya. Jarang terpikir oleh kita bahwa sesungguhnya kita adalah passenger (penumpang) yang dikendalikan oleh sopir. Pikiran, tubuh, dan gerakan kita diarahkan. Sadarkah kita akan hal ini?

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter