Komentator yang Bukan Aktor

Perempatan yang strategis

Dalam perjalanan dari rumah menuju kantor, saya akan melewati sebuah perempatan yang padat oleh para karyawan yang biasanya menunggu mobil jemputan. Titik perempatan itu memang strategis dan kerap terjadi kemacetan setiap pagi. Suatu hari selepas mengikuti sebuah seminar tentang entrepreneurship, muncul ide di dalam benak saya melakukan survei kecil-kecilan untuk melihat peluang dan potensi yang bisa didapatkan di perempatan itu. Bagaimana kalau mulai dengan bisnis penyewaan mobil jemputan? Bagaimana kalau membuka kios sarapan pagi? Ide itu selalu muncul setiap saya lewat, tetapi hanya di dalam benak saja.

Suatu hari saya lewat dan melihat kepadatan di perempatan semakin bertambah. Kemudian, saya mencoba mencari tahu apa yang terjadi dengan membuka kaca jendela mobil agar bisa melihat keluar secara jelas. Keramaian di sana ternyata bukan disebabkan antrian mobil jemputan, tetapi sebuah warung sarapan pagi yang penuh dengan pembeli yang hari sebelumnya masih belum ditempati. Saya menarik nafas cukup panjang karena merasa kalau ide saya dicuri dan didahului oleh entrepreneur lainnya. Padahal ide bisnis tentang kios sarapan pagi masih tersimpan rapi di dalam benak. Saya kalah, kalah oleh kecepatan seorang entrepreneur lain yang lebih cepat memanfaatkan peluang.

Banyak fenomena peluang usaha menjadi sia-sia karena terlambat beraksi dan didahului oleh orang lain dalam memanfaatkan sebuah peluang. Bisnis itu berada di jalur cepat, jika kita tidak mengambilnya, orang lain akan menyambarnya. Jika kita melihat peluang, sesungguhnya ada beberapa orang yang juga melihat peluang tersebut, itulah bisnis. Yang membedakannya adalah keberanian seseorang untuk bertindak. Saya teringat kepada seorang sahabat yang mempunyai ide brilian untuk membuat acara otomotif di sebuah TV swasta.

Dia ceritakan pengalamannya berhadapan dengan para petinggi di perusahaan pemegang lisensi industri otomotif yang sangat setuju dengan acara tersebut. Menurutnya modal ada, TV swasta siap tayang, produser mobil sudah mendukung, jadi kurang apa lagi? 6 bulan berselang setelah percakapan tersebut kami berjumpa dalam sebuah seminar, dia dengan bersemangat bercerita tentang bisnis baru di bidang IT yang sedang digelutinya. Saya bertanya, "Mas, ngomong-ngomong acara TV tentang otomotif beberapa bulan lalu bagaimana kelanjutannya?" "Oh, itu ... kami masih garap kok, soalnya bulan lalu di TV lain ada acara baru yang mirip dengan plot yang kami buat dan sekarang sangat laris acara tersebut berhasil mendapat banyak iklan," katanya semangat, sementara saya diam tak berkomentar.

Related Posts

Posting Komentar

Subscribe Our Newsletter